Sunday, September 21, 2008

KEMBANG NESTAPA


mawar mekar semekar-mekarnya
juga duri yang menghiasi tangkai memanjang
menggores, berzina dengan darah manusia
lalu bercampur dengan kelopak yang selaras
dan kami pun berdansa.

namun saat ini.

melati kian lama kian hilang
kelopak kecilnya sudah tua dan mencoklat
lebah tak inginkan lagi
kupu pun mati beku di dinding rumah ini.




filza, dan sendok kue kecil.

No comments: